Monday, June 7, 2021

Lowongan Guru PJOK SDIT An-Nur Ampel

 Segera dibutuhkan guru PJOK

Dengan kriteria sebagai berikut:

1. Muslim/muslimah

2. Tidak merokok

3. Usia maksimal 35 tahun

4. Bisa membaca Al Qur'an

5. Diutamakan lulusan S1 PJOK

Silahkan kirim lamaran Anda ke:

Jalan Ampel-Simo, Asrirejo, Ampel, Boyolali



Saturday, October 24, 2020

Pendaftaran Peserta Didik Baru SDIT An-Nur Ampel Tahun 2022 / 2023 Jalur Inden

SDIT An-Nur Ampel membuka kesempatan bagi putra-putri Anda yang ingin menjadi generasi sholeh solehah. Kami hadir dengan pembelajaran yang aktif, inovatif, menyenangkan dan berkarakter. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler pun kami sediakan sebagai wadah untuk mengasah dan mengembangkan bakat yang dimiliki peseta didik, seperti halnya Tilawah, Pramuka, Calistung (baca, tulis dan berhitung), menggambar dan mewarnai, rebana, kaligrafi, karate dan berbagai permainan olahraga.

Guna mendukung kenyamanan PBM (Proses Belajar Mengajar), SDIT An-Nur Ampel dibekali dengan berbagai fasilitas, yaitu gedung 2 lantai, full day school, pembelajaran menggunakan LCD Projector, antar jemput siswa bagi yang rumahnya jauh, tenaga pendidik yang muda dan berkompeten serta area bermain yang luas.

Tidak hanya fasilitas, SDIT An-Nur juga menanamkan program literasi (pembiasaan) kepada peserta didik supaya menjadi individu yang potensial & berwawasan luas. Diantaranya yaitu:
1. Welbeing school
2. Mushafahah
3. Tepang basa Jawi
4. Asmaul husna
5. Reading days of the week
6. Tahfidz juz 30
7. Fasholatan
8. Jum'at berbagi
9. Sholat dhuha
10. Sholat dhuhur berjamaah

Dalam pendaftaran JALUR INDEN yang kami selenggarakan mulai bulan Oktober sampai bulan Januari nanti, kami memberikan reward yang menarik bagi Bapak / Ibu yang mendaftarkan putra-putrinya di SDIT An-Nur, yaitu BEBAS SPP BULAN JULI 2021.

Untuk mempermudah proses pendaftaran, pendaftaran bisa dilakukan secara online di link di bawah ini.


Ayo buruan daftar, kuota terbatas…..

Wednesday, June 24, 2020

Saturday, May 2, 2020

Tolak Sembako dari Pemerintah, Warga: Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Berusaha

KOMPAS.com - Salomi Malaka, seorang ibu asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat.

Dari video yang viral di media sosial, tampak Salomi kekeh tidak mau menerima bantuan karena ingin berusaha sendiri.

"Saya harus usaha sendiri. Tuhan sudah kasih saya 10 jari dipakai untuk usaha. Itu yang saya tidak mau, tidak ada alasan lain," kata Salomi.

Salomi lantas kembali menjelaskan kepada petugas bahwa dia tidak mau makan makanan yang gratis.

Koordinator Daerah Kabupaten Alor untuk Program Sembako, Nazamuddin Syain mengatakan, Salomi memang menolak sembako yang rencananya akan diberikan.

Salomi masuk kategori keluarga miskin di Kabupaten Alor.

Nazzamudin menjelaskan, awalnya dia bersama perangkat Desa Lembur, tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Alor Tengah Utara, pendamping PKH Alor Tengah Utara, dan juga petugas Bansos dari Bank BRI, mendatangi kediaman Salomi.

Kedatangan mereka untuk mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Lembur.

Program KKS diberikan dalam bentuk bantuan sembako dari pemerintah melalui Kementerian Sosial RI.

Dari sekian banyak nama yang ada, beberapa orang tidak hadir untuk mengambil KKS, termasuk Salomi.

"Akhirnya kami datang dan bertemu dengan Ibu Salomi untuk memberikan penjelasan secara langsung terkait program sembako di tengah pandemi Covid-19," jelas Nazamuddin.

"Kami sempat memaksakan beliau untuk memanfaatkan bantuan ini. Namun, beliau secara tegas tetap menolak," sambungnya.

Akhirnya para petugas hanya bisa memberikan masker untuk Salomi agar digunakan ketika berkebun atau keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere).

Tips Menghadapi Kejenuhan Saat Wabah Corona


Sudah sebulan lebih sekolah menerapkan pembelajaran online karena dampak dari adanya virus corona. Tentunya tak sedikit orang tua yang sudah mengeluh karena merasa kebingungan dalam mengajari anak, apalagi beberapa tugas anak yang setiap hari harus dikerjakan. Tapi tenang saja bunda, kita punya nih beberapa tips supaya anak tidak merasa bosan

1. Kebersamaan keluarga sangatlah penting


Di tengah pandemi corona ini, tak ada salahnya kita memanfaatkan waktu lockdown untuk berkumpul bersama keluarga membicarakan hal-hal yang menarik dan unik atau sekedar menonton televisi bersama. Beberapa orang terkadang mengaku jarang untuk bisa berkumpul dengan keluarga karena kesibukan orang tua. Nah, saat-saat sekarang adalah saat yang tepat untuk bercengkrama bersama keluarga.

2. Membuat game


Keseruan keluarga tentunya akan semakian meriah bila satu keluarga kompak dalam memainkan suatu game yang seru. Bisa game tradisional ataupun game modern.

3. Buat masakan yang spesial


Sekali-kali bisa kita ajak keluarga untuk membantu membuat kue atau masakan berbuka puasa. Hal ini juga bisa memotivasi anak saat menjalani puasa. Menu masakan bisa kita lihat di internet yang sudah cukup banyak terposting, sebut saja seperti youtube ataupun di google.

4. Memperbanyak ibadah


Di bulan suci ramadhan ini akan lebih bermanfaat jika kita memperbanyak ibadah. Misalnya membaca Al Qur'an, memperbanyak sholat sunnah & bersedekah. Jika kita melakukan semua itu, insya Allah tidak hanya menghilangkan kebosanan, namun kita juga mendapat pahala. Namun syaratnya harus disertai dengan niyat yang ikhlas.

5. Membaca buku


Dengan membaca buku, waktu yang harusnya terbuang sia-sia bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita sekaligus menghilangkan kejenuhan. Cari buku yang menurut kita menarik sehingga kita termotivasi untuk membaca, tidak harus buku pelajaran, bisa berupa cerpen, dongeng ataupun majalah.

Sekian tips dari kami, semoga bermanfaat. Mari kita jadikan pandemi corona ini sebagai hikmah untuk kita memanfaatkan waktu yang bersifat positif. Semoga wabah corona ini cepat berlalu & kita semua terlindung dari wabah ini. Jangan lupa jalani hidup sehat & tetap waspada namun jangan panik.

Penulis: Pipit Suwardi

Friday, May 1, 2020

Imunisasi Pencegahan Penyakit Campak

SDIT An-Nur kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting bagi kehidupan manusia, maka dari itu perlu kita tanamkan sejak dini agar kedepannya tidak berdampak buruk pada tubuh kita. Pencegahan bisa kita lakukan salah satunya seperti kegiatan imunisasi yang dilakukan di SDIT An-Nur Ampel, kegiatan imunisasi bertujuan untuk meningkatka kekebalan sistem imun pada tubuh. Berikut kami tampilkan dokumentasi selama kegiatan imunisasi




Wednesday, April 29, 2020

Masa Belajar di Rumah Siswa Boyolali Diperpanjang Hingga 31 Mei

BOYOLALI – Waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di rumah bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Boyolali diperpanjang hingga 31 Mei 2020. Keputusan ini diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali untuk pencegahan dan penanganan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Susu.
“Kegiatan pembelajaran siswa jenjang PAUD sampai dengan SMP untuk tetap dilaksanakan di rumah masing-masing mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Mei 2020,” kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/4/2020).
Keputusan tersebut diambil melihat perkembangan situasi, kondisi dan informasi dalam upaya pencegahan perkembangan virus Corona di Kabupaten Boyolali. Selain itu juga berpedoman pada Maklumat Kapolri dan Surat Edaran Mendikbud serta Surat Edaran Bupati Boyolali Nomor 060/966/1.8/2020 tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkup Pemkab Boyolali.
“Menyesuaikan juga dengan SE (surat edaran) Sekda (Sekretaris Daerah) tentang perpanjangan WFH (work from home),” jelas Darmanto.
Terkait dengan masa kelulusan dan kenaikan kelas, pihaknya memberlakukan kebijakan dengan berpedoman pada tindak pencegahan penyebaran Covid-19. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menggunakan sistem online, dengan komposisi 50 persen dari jalur zonasi, 30 persen jalur prestasi, 15 persen jalur afirmasi penduduk yang kurang mampu, dan lima persen jalur mutasi atau perpindahan penduduk karena pekerjaan.
“Tetap dengan online sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) pencegahan pandemik Covid-19 dengan tidak mengumpulkan massa,” ungkapnya.
Proses PPDB jenjang SMP, imbuh Darmanto, akan dilaksakan pada minggu pertama Juli. Sehingga pada minggu ketiga Juli, para siswa sudah dapat memasuki Tahun Ajaran baru 2020/2021. Sedangkan untuk tingkat SD, pihaknya mengimbau adanya jalinan komunikasi antara Kepala Sekolah SD dan TK, sehingga bisa meminimalkan pergerakan warga dan terlebih anak anak.
“Apakah itu kelulusan, apakah itu kenaikan kelas, apakah itu PPDB, anak-anak harus tetap di rumah. Tidak boleh aktif kemana-mana,” tegasnya.
Penulis : dst, Kontributor Boyolali
Editor : Ul, Diskominfo Jateng