Sudah sebulan lebih sekolah menerapkan pembelajaran online karena dampak dari adanya virus corona. Tentunya tak sedikit orang tua yang sudah mengeluh karena merasa kebingungan dalam mengajari anak, apalagi beberapa tugas anak yang setiap hari harus dikerjakan. Tapi tenang saja bunda, kita punya nih beberapa tips supaya anak tidak merasa bosan
Di tengah pandemi corona ini, tak ada salahnya kita memanfaatkan waktu lockdown untuk berkumpul bersama keluarga membicarakan hal-hal yang menarik dan unik atau sekedar menonton televisi bersama. Beberapa orang terkadang mengaku jarang untuk bisa berkumpul dengan keluarga karena kesibukan orang tua. Nah, saat-saat sekarang adalah saat yang tepat untuk bercengkrama bersama keluarga.
Keseruan keluarga tentunya akan semakian meriah bila satu keluarga kompak dalam memainkan suatu game yang seru. Bisa game tradisional ataupun game modern.
Sekali-kali bisa kita ajak keluarga untuk membantu membuat kue atau masakan berbuka puasa. Hal ini juga bisa memotivasi anak saat menjalani puasa. Menu masakan bisa kita lihat di internet yang sudah cukup banyak terposting, sebut saja seperti youtube ataupun di google.
Di bulan suci ramadhan ini akan lebih bermanfaat jika kita memperbanyak ibadah. Misalnya membaca Al Qur'an, memperbanyak sholat sunnah & bersedekah. Jika kita melakukan semua itu, insya Allah tidak hanya menghilangkan kebosanan, namun kita juga mendapat pahala. Namun syaratnya harus disertai dengan niyat yang ikhlas.
Dengan membaca buku, waktu yang harusnya terbuang sia-sia bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita sekaligus menghilangkan kejenuhan. Cari buku yang menurut kita menarik sehingga kita termotivasi untuk membaca, tidak harus buku pelajaran, bisa berupa cerpen, dongeng ataupun majalah.
Sekian tips dari kami, semoga bermanfaat. Mari kita jadikan pandemi corona ini sebagai hikmah untuk kita memanfaatkan waktu yang bersifat positif. Semoga wabah corona ini cepat berlalu & kita semua terlindung dari wabah ini. Jangan lupa jalani hidup sehat & tetap waspada namun jangan panik.
Penulis: Pipit Suwardi
0 Comments:
Post a Comment